Selasa, 26 Mei 2009

Aku Rindu Senyummu...

Bismillahirrahmanirrahim...

Uuuhhh...Perasaan ini begitu berat bagiku...
Aku agak males akhir-akhir ini (kaya biasanya rajin aja, he...he..). Cucian Numpuk, setrikaan.. apalagi, Tugas kuliah juga pada terbengkalai dan berceceran. Sungguh ini ga nyaman banget bagiku. kadang aku berfikir mengapa aku harus seperti ini, tapi ya inilah realita hidup yang sedang menimpaku. Futur kali yaa... (futur ko seneng, husss..siapa lagi yang seneng). Bukan saudaraku... tapi ini adalah sebuah kerinduan...
Detik demi detik, waktu terus berjalan, entah mengapa rasa ini makin menggelora dihatiku. Mungkin perasaan aku aja kali yeee... Tapi ga apa-apalah yang jelas akhir-akhir ini aku sedang merindukan seseorang..(eeiitt ma siapa tuh, wiwit..pacaran ya...??? ikhwah ko pacaran...???)

Sungguh aku sangat merindukanmu....
aku kangen celotehmu.....
aku rindu canda riamu....
aku ingin memelukmu...
aku ingin bermain denganmu...
Sungguh aku rindu padamu...
Saat kau melepasku pergi...
aku tahu...
sebenarnya kau tak rela tuk berpisah denganku...
begitu pun dengan ku
yang tak rela berpisah denganmu...
Walau begitu aku yakin...
insyallah kita kan bertemu....
Tunggu aku dengan harapmu...
sambut aku dengan senyummu...
Kaulah penyejuk kalbu...
Kaulah inspirasiku...
Doa kan aku di dalam perjuangan ini...
Aku rindu padamu...



Di saat rasa itu datang:
aku rindu padamu...
untuk mujahidah kecilku:
"Si Kecil Meutia"
Meutia syahidah


Si kecil Meutia tadahkan muka
Gaun merah putihnya berlumpur duka
Si kecil Meutia tak tahu mengapa
Bencana datang melanda

Sampaikan gundahnya pada purnama
Harapkan cahyanya terangi jiwa
Sang angkara murka yang kian menyiksa
Menjarah tanah luhurnya

Purnama...
Singkirkan luka cahyakan hati gulana
Sirnakan...
Sesak di dada hapuskan pedih terasa
Sibakkan...
Tabir berbisa hinakan makar durjana
Hentikan...
Gelombang dusta derap laras alangkah penoda

Si kecil Meutia tak tahu dimana
kasih ayah bunda pelipur lara
Si kecil Meutia tak mampu berkata
Hanya doa yang tersisa

Rabbana...
Berikan hamba teguh yang tiada terkira
Membuka...
Mata dunia kisah pilu tiada tara

Rabbana...
Jangan kau lemahkan kepal kami membahana
Lantakkan..
Kekerdilan jiwa nurani angkara murka

Si Kecil Meutia menatap purnama
Sucikan gaunnya dengan cahaya
Kabarkan gundahnya yang kian meronta
Purnama... Diam seribu basa...

(Surat Meutia kepada Purnama, Izzatul Islam)

Adikku...
Aku rindu padamu...

Senin, 25 Mei 2009

Mars Korsad


Menapaki langkah-langkah berduri
Menyusuri rawa lembah dan hutan
Berjalan di antara tebing jurang
Semua dilalui demi perjuanagan

Letih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badan merasuki badan
Namun jiwa harus terus bertahan
Karena perjalanan masih panjang

Kami adalah tentara Allah
Siap melangkah menuju ke medan juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
Jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan

Wahai tentara Allah bertahanlah
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
Tetaplah bertahan dan bersiap siagalah

(Izzatul Islam, Mars Korsad)

Download Mars Korsad Silahkan Klik aja..