Sabtu, 05 Juni 2010

Senandung Duka Palestina

Desing peluru
Di subuh buta
Menggema mengangkasa
Rudal dan apache membabi buta
Membunuh wanita
dan bocah-bocah tak berdosa
Bau anyir noktah merah
menyesakkan dada

Intifadhoh
Teriakmu di sana
Tank Yahudi menyambutmu
Dengan pongahnya
Kau diusir dari tanah anbiya
Mereka para kera busuk durjana
Membuat huru-hara
Mencaplok Al-Aqsha dan memasukanmu
ke dalam jeruji besi
Jerit suara tangismu
Terdengar ke seantero dunia
Dimana nyalimu hai pemimpin Arab?
Dimana suara lantangmu pejuang HAM?

Menyiratkan kisah tentang kepedihan
suatu negeri yang tak pernah sepi
Dari kepulan debu
Serta jelaga hitam kepulan asap mesiu
Mereka hendak membungkam mulut suci
agar terhenti kalimat Ilahi

Saudaraku
Saat angin bawa kabar duka palestina
Wajah kami memerah
Dalam letupan yang menyala
Kami sadar
Kami masih di bawah langit Gaza

Tangan-tangan terus terkepal
Jemari kekar
Jemari mungil
Jemari lentik
Semua bersatu meninju langit
Membelah teriknya udara kota

Hari ini terhembus kabar telah tersiar
Tentang kepedihan yang telah ditetapkan
Tentang amarah yang telah disulutkan
Oleh kepengecutan dari tangan-tangan serdadu
berjelata nista

Kami yakin Saudaraku..
Semangat Palestina takkan pernah mati
Janji Allah menjadi bara api
Bagi para pecinta sejati
Demi teraihnya perjalanan
Menggapai mimpi
Juga janji yang tak pernah mati
Hingga mati...


Petir, 03 Juni 2010
jam 22.09 wib
"untuk saudaraku di Palestina dan yang memperjuangkan pembebasan Palestina dimanapun kalian berada. Latahzan innallaha ma'anaa..."

Kamis, 27 Mei 2010

Suara Asa

Di sudut kelas
Atmosfer berubah
Begitu panas
Canda tawa teman
Terasa senyap
Tenang berubah kikuk
Hanya kata maaf
Yang terucap
Saat wajah
Hanya mampu menunduk
Aku..
Bukan tak mau
Ada batas yang kan menebas
Ada rintang masih terbentang
Bukan kini..
Atau,
Mungkin baru nanti...


Petir, 24 Juli 2003
"Di saat semuanya saling membisu"

Rabu, 26 Mei 2010

Renungan Dalam Hujan

Jadi gelap ruang
Bukan jadi nyaman..
Karena itu mega
yang hitam
Sinar turun
Mencoret terang
Buat terkesan dibalik ancaman..
Menitik air
Gerahnya pergi
Tapi dingin datang
Buat hangatnya hilang..
Hujan
dengan kurang lebihnya dinanti..
Berlebih jadi pasang
Layak hidup
dengan naik turunnya
Kadang senang
Bergilir sedih..

Hujan berujung
Membias embun
Nafas berhenti
Batas cerita

Niat sama pada akhirnya
Asa pelangi bahagia
Jadi penutupnya


16 Mei 2010
"Saat Peluru-peluru air berjatuhan"

Sosok Sehari

Dimulai pagi
Langkah sosok bernama sehari
Kemudian siang berjalan terang
Menyusul sore
Dengan langit jingganya
Diakhiri malam
Takdir sosok sehari
Telah terpenuhi
Makhluk dan kewajibannya
Sebuah proses
Tuk memperindah diri
Walau tetap fakta akhir
Pada takdir
Hanya Ilahi
Yang berkuasa atasnya


16 Oktober 2006

Selasa, 25 Mei 2010

Pelangi Harapan

Pelangi gemuruh di dada
Melintas menuju samudera
menanti untaian bidadari
merah, kuning, hijau, jingga
Bersalaman
Dendang irama syahdu
Dedaunan semesta bertasbih
Kasturi tersenyum malu

Aku,
Kau,
Dalam janji untuk bersatu
Berlayar dalam lautan hidup
Mencoba tenang dalam gelombang cobaan
Berharap dapat arah tepat
Pada saat badai ragu
Menderu
Mau terus maju
Dengan ilmu walau lelah
Dan butuh waktu
Biar semakin dalam
Sebuah keyakinan
Kadang butuh menyelam
Cari mutiara yang buat kita berharga
Saat Berlabuh di dermaga


Petir, jam 16.18 wib
"menanti saat-saat yang tak terbayangkan"

Senin, 17 Mei 2010

Tasbih Alam

Gemericik buliran air
Lari berlomba menuju gravitasi
Meresap semilir
Menyejukkan sukma
Saat bias dingin
Terpa udara

Dedaunan berzikir
Rerumputan bertakbir
Indahnya kemilau jingga
Menanti hadir
Kicauan surga
Kesungguhan
Berbingkai ikhlas
Ruku'
Bersujud
Dalam kedamaian
Alam beriman
Dalam semedi dzikir
Tak pernah padam.

Petir, 16 Mei 2010
saat rintik hujan turun jam 11.30 wib
(mujahid muda idaman)

Minggu, 18 April 2010

8 Tips Cara Menangani HP Kena Air

Bagi anda pemilik handphone yang sedang kena “musibah” karena hp nya baru tercebur ke air, pastinya akan sedih banget, mungkin bisa jadi karena harga handphone tersebut cukup mahal, karena sebelum membeli sempat cek daftar handphone terbaru di ponsel jakarta misalnya dan itu bukan handphone gratis yang di kasi teman :) , tapi namanya musibah terkadang datang secara tiba2. JIKA Anda mengalami sebuah peristiwa sial yaitu ponsel kebasahan atau terendam kedalam mesin cuci, maka Anda tidak perlu panik. Mungkin dapat mengikuti langkah – langkah dibawah ini:

1. Ambil handuk kering dan keringkan ponsel Anda. Jika ponsel berbentuk flip, maka Anda harus membukanya dan mengeringkan layar juga tombol tombol ponsel dengan handuk kering.

2. Lepaskan baterai dan gunakan handuk tersebut untuk mengeringkannya jika masih ada air di dalamnya

3. Tunggu kira-kira satu jam, kemudian letakkan kembali baterai ke posisi semula dalam ponsel Anda, dan berharap ponsel dapat hidup kembali. Namun jika tidak bisa juga, maka baterai sebaiknya dilepas, agar tidak merusak komponen ponsel yang lainnya.

4. Diamkan ponsel hingga hari berikutnya. Kemudian pada sore hari, bentangkan handuk di permukaan yang datar di halaman depan atau belakang rumah. Kemudian taruhlan ponsel di atasnya, berikut baterainya, untuk dikeringkan. Ketika hari sudah gelap, bawalah ponsel masuk ke rumah. Anda dapat mengulangi langkah ini dalam waktu sekitar lima hari.

5. Setelah beberapa hari pengeringan dengan sinar matahari, kemudian Anda dapat menggunakan blow dryer dengan panas yang rendah, dan menempatkannya sekitar 3 inch dari baterai ponsel. Anda dapat melakukannya sekitar 30 menit.

6. Kemudian letakkan baterai ponsel kembali ke ponsel, lalu coba nyalakan. Jika Anda melihat cahaya dari tombol-tombol ponsel Anda, bukan dari layar, maka hal ini adalah pertanda baik. Hal ini berarti ponsel masih dapat berjalan.

7. Cobalah untuk menekan nomor telepon seperti biasanya, walaupun dalam kondisi layar gelap. Jika terdapat nada panggilan, berarti layar Anda akan kembali suatu saat. Namun, jika tidak, maka Anda dapat mengeringkan ponsel Anda seperti langkah sebelumnya.

8. Jika ponsel Anda tidak ada perubahan dalam dua minggu, Anda mungkin harus membeli ponsel baru dengan mengecek daftar harga handphone bisa melalui ponsel jakarta. Bagaimanapun, Anda dapat menunggu dan mengeringkannya kembali sesuai langkah di atas berulang kali, terlebih jika ponsel terendam dalam waktu lama, maka akan dibutuhkan waktu lama pula untuk pengeringannya.

semoga tips diatas bisa bermanfaat, sebelum kita memutuskan untuk membeli handphone terbaru.

TIps Kiriman dari

Ponsel Bandung

sumber: http://www.caksub.com

Sabtu, 23 Januari 2010

Aerobic Hati

Ada apa dengan dunia? Kabarnya selalu mendung tapi tak kunjung hujan, namun justru hawa panas kering yang menerpa. Adakah semua ini akibat dari khilaf dan lupa kita? Pressures, masalah, kekurangan, kesempitan seakan terus menerus menikam dari segala arah. Setiap hari, dari segala penjuru. Usut punya usut, ternyata memang ulah kita sendiri yang banyak lalai, taat tak lagi giat bahkan pikiran isinya hanya urusan syahwat dan nyerempet maksiat, astaghfirullah. Lantas bagaimana mau tenang, jika semuanya diselesaikan dengan urat syaraf?

Persoalan hidup seharusnya menjadikan kita giat menambah ilmu dan seyogyanya kita mengerahkan potensi terbaik kita serta meningkatkan kepiawaian menata hati dalam menghadapinya. Bukan dengan resah, bukan dengan amarah, terlebih lagi menjadi salah arah, tapi semestinya senantiasa melibatkan jiwa muthmainah dan rahmah.

Lebih sering kita menggunakan logika dan metode matematis mekanis untuk menuntaskan persoalan sehingga hasilnya jadi terkesan sadis tanpa perasaan dan hitungannya untung rugi dan kembali lagi soal materi. Memang tidak dilarang memakai logika duniawi dalam menangani masalah, namun tetap harus ditanamkan dalam sanubari bahwa kelembutan dan sentuhan pembinaan adalah uswah yang diperagakan oleh manusia paling sempurna, Rasulullah SAW dalam menghadapi kondisi apapun di dunia ini. Adakah lebih baik segala sesuatu disampaikan dengan sentuhan hati, membina, membimbing dan mengayomi? Seperti layaknya seorang ibu yang mencurahkan kasih sayang terhadap anaknya, penuh kelembutan dan pengertian. Dengan penuh kelembutan seorang ibu menjadi pelindung bagi sang anak, menjadi tempat mengadu, bahkan tanpa kata hanya dengan tatapan lembutnya, jiwa ibu berkomunikasi dengan jiwa anaknya. Hasilnya, keceriaan dan tulusnya tawa sang anak.

Orang bilang ini melow, melankolis, nggak keren, malu-maluin, tapi faktanya inilah yang hilang dari kita. Budaya husnudzhan, menjunjung tinggi silaturahmin, perkuat ukhuwah, saling pengertian, dan kasih sayang untuk mengajak orang bersama membangun kebaikan. Menangis menjadi tertawaan, karena dinilai cengeng, padahal sesungguhnya saat ini kita seharusnya menangis. Karena kondisi kebersamaan kita telah digerogoti oleh virus-virus fitnah dan curiga, kekuatan daya juang kita melemah karena ia tidak lagi ditopang oleh misi hidup tertata sesuai dengan konsep ilahiah yang penuh nuansa kebersamaan dan tausiyah. Motivasi kita lembek dan kita memilih menjadi pengemis materi. Maaf, tapi ini faktanya.

Mungkin sudah saatnya kita duduk bersama, bercengkerama seperti dulu, berdiskusi tanpa beban, menasehati tanpa menekan, saling berbagi suka duka. Agar hilang semua resah sehingga pecahlah semua masalah. Mari kita semua mulai dengan mengintrospeksi diri, nilai semua celah kesalahan, kalkulasi kekhilafan, catat semua kekurangan. Lalu mohonkan ampun kehadirat-Nya, sujudkan jiwa kehadapan Sang Maha Agung, basahi bibir dengan zikir istighfar. Sekali lagi paksa diri untuk senantiasa melantunkan istighfar. Jangan sedikitpun beri kesempatan diri untuk mengulangi diri terperosok ke lubang kebinasaan yang sama.

Ternyata dengan kesulitan hati menjadi lentur, tarik ke kanan ke kiri, tekan atas dorong dari bawah. Hati yang terlatih pasti akan menjadi kuat, ia menjadi tahan guncangan, sehat wal afiat. Bahkan hati yang sudah terlatih mampu mengatasi masalah tanpa amarah.

Masalah apapun yang kita hadapi sesungguh adalah sekolah bagi jiwa dan hati kita. Katakan pada diri, bahwa setiap episode kehidupan mampu menjadikan diri kita menemukan kita yang sebenarnya. Walaupun berat tapi ampuh dan mujarab untuk menjadikan kita lebih kuat dan taat. Maka, berupayalah untuk meningkatkan kedekatan diri kita kepada-Nya, kenali kelemahan diri, upayakan sekuat hati menegakan semangat renovasi jiwa dan perbanyak menebar kebaikan dan amal soleh. So, masalah? Siapa takut.

***

MZ Omar

Dedicated to: Teman-teman seperjuangan. Sesungguhnya kesulitan ini kunci jalan keluarnya ada di kita sendiri, keberkahan sesungguh ada di dekat kita. Tugas kitalah untuk menemukannya.

sumber: www.eramuslim.com

Selasa, 12 Januari 2010

Perempuan di Otak Lelaki

Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang!" Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?


So, berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk dimata.

From : emabdalah@yahoo.com
Milis surau@yahoogroups.com

Sabtu, 09 Januari 2010

Antara Nasyid dan Alqur'an

Tak ada syair yang seindah Al Qur’an karena ia dibuat dengan kalam ALLAH swt. Seindah apapun bait kata dalam nasyid yang ditujukan untuk menggugah ghirah seorang muslim, namun sungguh tak dapat menyaingi ghirah yang ditimbulkan karena melantunkan ayat-ayat ALLAH..., Al-Qur’an.

Di zaman ini..,begitu banyak nasyid yang didendangkan oleh kaum muslimin. Dari nasyid perjuangan, cinta illahi hingga samara. Dari nasyid yang bermusik bombastis hingga hanya syairnya saja. Semua itu ditujukan untuk menghibur hati… namun sudah seharusnya bagi orang-orang beriman.., hiburan tertinggi untuk mereka adalah Al Qur’an karena Al Qur’an dapat menjadi penawar bagi hati yang sedang sakit.

“Dan, Kami turunkan Al Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. “ (QS.Al Isra : 82 )

Nasyid digunakan sebagai alat untuk berda’wah dan juga hiburan. Tidak ada salahnya bernasyid, namun terkadang kita terlalu berlebihan dalam bernasyid. Lihatlah…, mengapakah hafalan nasyid kita lebih banyak dari hafalan Al Qur’an? Mengapakah intensitas mendengar nasyid kita lebih banyak ketimbang mendengar Al Qur’an? Kita sering menyanyikan nasyid…namun sedikit sekali melantunkan Al Qur’an.

Kita dapat dengan bangga menyanyikan nasyid “ Tekad” dari Izzis, misalnya, namun jarang dengan ghirah tinggi melantunkan surat Al Anfal. Kita sering dapat menitikkan air mata dan tertegun bila mendengar nasyid bernada sendu seperti “ Taubat” dari Ar Royyan, namun jarang sekali kita menitikkan air mata kala melantunkan QS. Al Baqarah: 284-286…

Ya Rabbi.. ampunilah kami jika kami bersalah dan tidak tergetar hati kami ketika di sebut asma-MU…

Astaghfirullah…

pengirimi : jundullah


www.MyQuran.com

Air Mata Rasulullah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita.

Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin... Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu diakhirat.

sumber : milis


kafemuslimah.com